MAKALAH EKOLOGI
TUMBUHAN
“TUMBUHAN UNIK DI SUMATERA
UTARA KANTONG SEMAR (Nepenthes sp.)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA : DETTHA
M. SUMBAYAK
NPM : 137100039
D.pembimbing : M.
KOMARUL HUDA,M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SIMALUNGUN
PEMATANGSIANTAR
2016
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul “TUMBUHAN UNIK DI
SUMATERA UTARA KANTONG SEMAR (Nepenthes sp.)”. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan
dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak termakasih kepada
bapak M. KOMARUL HUDA selaku dosen
pembingbing mata kuliah Ekologi Hewan yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan
serta pengetahuan kita .Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yan membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun bagi orang lain.
Pematangsiantar,
15 Seftember 2016
Penulis
i.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar
belakang......................................................................................................... 1
b. Batasan
Masalah...................................................................................................... 2
c. Maanfaat.................................................................................................................. 2
d. Tujuan...................................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Taksonomi............................................................................................................... 3
2. Sejarah
.................................................................................................................... 4
3. Penyebaran.............................................................................................................. 5
4. Perkembangan
Terkini............................................................................................. 9
5. Konservasi............................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
............................................................................................................. 14
2. Saran........................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
ii.
BAB I
A.
Latar
Belakang
Indonesia
memiliki keragaman flora dan fauna yang melimpah khususnya di Sumatera Utara.
Beberapa keberadaan flora dan fauna tersebut mulai langka dan bahkan ada yang
mengalami kepunahan. Salah satu flora yang mulai terancam keberadaannya adalah
kantung semar (Nepenthes sp.) (Azwar 2006).
Kantong
semar (Nepenthes sp.) merupakan tanaman hias yang tumbuh di beberapa
hutan Indonesia, sebutan untuk tumbuhan ini berbeda antara daerah satu dengan
yang lain. Masyarakat di Riau mengenal tanaman ini dengan sebutan periuk
monyet, di Jambi disebut dengan kantong beruk, di Bangka disebut dengan
ketakung, sedangkan nama sorok raja mantri disematkan oleh masyarakat di Jawa
Barat pada tanaman unik ini. Sementara di Kalimantan setiap suku memiliki
istilah sendiri untuk menyebut tanaman Nepenthes. Suku Dayak Katingan
menyebutnya sebagai ketupat napu, suku Dayak Bakumpai dengan telep ujung,
sedangkan suku Dayak Tunjung menyebutnya dengan selo bengongong yang artinya
sarang serangga (Mansur, 2006).
Nepenthes sp.
merupakan tanaman unik dari hutan yang belakangan menjadi trend sebagai tanaman
khas komersil di Indonesia. Di Sumatera sendiri, tanaman ini sangat diminati
dan mulai diperjualbelikan oleh masyarakat.
Tanaman yang terdiri atas sedikitnya
103 spesies ini mempunyai keunikan karena hampir seluruhnya merupakan tanaman
karnivora, pemakan daging. Kemampuannya itu disebabkan oleh adanya organ
berbentuk kantung yang menjulur dari ujung daunnya. Organ itu disebut pitcher
atau kantung, kantung semar juga mampu menghasilkan cairan pencerna serangga.
Bila serangga telah masuk ke dalam kantung, tumbuhan ini akan mengeluarkan
cairan. Cairan daun kantong semar tersebut mengandung enzim tripsin dan pepsin
yang dapat melarutkan serangga atau hewan yang lain yang terjebak. Serangga
inilah yang dijadikan sumber makanan bagi tumbuhan kantong semar. Kantong semar
hanya mengandalkan kantongnya untuk mendapatkan makanan. Itulah sebabnya ia
mampu bertahan di daerah yang tergolong tandus.
Kantong yang terbentuk di ujung daun
memiliki nilai estetika yang cukup tinggi, sehingga sangat berpotensi untuk
dikembangkan menjadi tanaman hias.Selain karnivora juga memiliki keunikan pada
bentuk, ukuran, dan corak warna kantongnya. Selanjutnya kantong semar juga
dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat Indonesia sebagai obat mata, sedangkan
batang kantong semar berfungsi sebagai tali untuk mengikat.
B.
Batasan
Masalah
Batasan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Bagaimana
taksonomi dari kantong semar?
2. Bagaimana
sejarah dan penyebaran dari kantong
semar?
3. Bagaimana
perkembangan terkini dari tumbuhan kantong semar?
4. Bagaimana
konservasi yang dilakukan pemerintah
pada tumbuhan kantong semar?
C. Manfaat
1.
Bagi Kolektor, makalah ini bermanfaat sebagai salah satu acuan untuk
membudidayakan kantung semar sebagai tanaman unik yang daya jualnya sangat
mahal dan bisa dijadikan obat.
2.
Bagi masyarakat, makalah ini berguna untuk menambah imformasi yang
sebelumnya tidak diketahui.
3.
Bagi penulis, makalah ini berguna
menambah wawasan di bangku kuliah.
D. Tujuan
1. Untuk
mengetahui taksonomi dari kantong semar.
2. Untuk
mengetahui sejarah dan penyebaran dari kantong semar.
3. Untuk
mengetahui perkembangan terkini dari tumbuhan kantong semar.
4. Untuk
mengetahui konservasi yang dilakukan pemerintah pada tumbuhan kantong semar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Taksonomi
Berikut ini merupakan klasifikasi dari
tumbuhan kantung semar:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Subdivisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Choripetalae
Ordo
: Nepenthales
Famili
: Nepenthaceae
Genus
: Nepenthes
Spesies
: Nepenthes sp.
B.
Sejarah Tumbuhan Kantong Semar (Nephentes sp.)
Kantung semar (Nephentes sp.) pertama kali ditemukan dan dideskripsikan oleh
Etienne de Flacourt pada tahun 1658 di Madagaskar, jenis yang ditemukan saat
ini dikenal sebagai Nepenthes madagascariensis. Pada tahun 1677 spesies kantung
semar kembali ditemukan di Srilanka, spesies endemik Srilanka ini dikenal
dengan sebutan Nepenthes
distillatoria. Baru pada tahun 1690, seorang ahli botani asal Belanda
bernama Rumphius menemukan spesies baru tanaman kantung semar yang kini
lebih dikenal sebagai Nepenthes
mirabilis, spesies baru tersebut ditemukan di daerah Maluku.
Terakhir pada tahun 2004, ditemukan spesies baru kantung semar di daerah pegunungan Jawa Tengah oleh Adrian Yusuf Martono, seorang penggagas Divisi Nepenthes di Malang, Jawa Timur. Spesies itu kini diberi nama Nepenthes adrianii. Sejak saat itulah, tanaman ini menuai popularitas, tak hanya di temukan di hutan hujan tropis daerah kalimantan, namun di pulau Jawa pun tumbuhan ini dapat tumbuh. Selanjutnya, banyak dari pecinta tanaman ataupun penjual tanaman mulai membiakkannya untuk di jual secara luas. Pembudidayaannya dilakukan dengan cara stek batang. Mengingat popularitasnya yang melambung dari tahun ke tahun, permintaan pasar akan tanaman ini semakin tinggi. Hingga tahun 2006, sudah sebanyak 103 spesies kantung semar yang terdata dan teridentifikasi di alam.
C. Penyebaran Kantong Semar (Nephentes sp.)
Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki ragam spesies terbanyak. Sedikitnya terdapat 64 spesies Kantong semar di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 32 jenis terdapat di Borneo (Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam), 29 spesies terdapat di Pulau Sumatera, 10 jenis di Pulau Sulawesi, 9 jenis di Papua, 4 jenis di Maluku dan 2 jenis di Jawa.
Selain penyebaranya kantong semar
hidup di tempat-tempat terbuka atau agak terlindung di habitat yang miskin
unsur hara dan memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi. Tanaman ini bisa
hidup di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut,
hutan kerangas, gunung kapur, dan padang savana. Berdasarkan ketinggian tempat
tumbuhnya, kantong semar dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kantong semar
dataran rendah, menengah, dan dataran tinggi.
Karakter dan sifat kantong semar
berbeda pada tiap habitat. Beberapa jenis kantong semar yang hidup di habitat
hutan hujan tropik dataran rendah dan hutan pegunungan bersifat epifit, yaitu
menempel pada batang atau cabang pohon lain. Pada habitat yang cukup ekstrim
seperti di hutan kerangas yang suhunya bisa mencapai 30º C pada siang hari,
kantong semar beradaptasi dengan daun yang tebal untuk menekan penguapan air
dari daun. Sementara kantong semar di daerah savana umumnya hidup terestrial,
tumbuh tegak dan memiliki panjang batang kurang dari 2 m.
D. Perkembangan Terkini Kantong Semar (Nephentes sp.)
v Sebagai Indikator Iklim
Jika
pada suatu kawasan atau areal di tumbuhi oleh Nepenthes gymnamphora, berarti
kawsan tersebut tingkat curah hujannya cukup tinggi, kelembaban diatas 75
%,sehingga kita mengetahuiunsur hara dari tanah itu sangat miskin.
v Sebagai tanaman hias
Sejak beberapa waktu yang lalu,
kantong semar mulai diperkenal sebagai tanaman hias yang mempunyai daya tarik
tersendiri, bahkan orang rela berburu sampai kepuncak-puncak gunung untuk
mendapatkan kantong semar ini. Kantong
semar dapat menaikkan pesona pekarangan rumah ,karena mempunyai bentuk yang
sangat unik. Walau demikian, populasi kantong semar harus dijaga, karena tanaman kantong semar ini adalah
salah satu jenis tanaman dengan spesies yang langka, sehingga harus dijaga
keberadaannya.
v
Sumber air minum bagi
Petualang
Bagi
para pendaki gunung yang kehausan kantong semar jenis N. gymnamphora merupakan
sumber air yang layak minum karena pH-nya netral (6-7), tetapi kantong yang
masih tertutup, karena kantong yang terbuka sudah terkontaminasi dengan jasad
serangga yang masuk kedalam, pH-nya 3 dan rasanya masam.
v Sebagai
penangkap serangga
Jika kita memelihara kantung semar,maka lingkungan sekitar terhindar dari
serangan serangga yang mengganggu, seperti nyamuk, lalat, dan juga jenis
serangga yang lain. Dengan demikian, tidak susah payah lagi membasmi nyamuk,
karena kantong semar dapat menjadi salah satu pembasmi nyamuk alami.
v Sebagai
obat batuk
Manfaat
yang lain dari kantong semar yaitu juga sebagai obat batuk. Kantong semar
ternyata dipercaya mempunyai manfaat yang sangatlah baik untuk menyembuhkan
sakit batuk yang anda alami. Cara konsumsi atau memproses kantong semar untuk
menyembuhkan batuk juga sangat mudah. Dengan cara mengambil cairan yang ada
didalam kantung semar lalu di minum.
v Sebagai
obat sakit perut
Manfaat
yang lain dari tanaman kantong semar dapat mengobati sakit perut. Cairan serta
akar dari tanaman kantong semar juga memiliiki manfaat yang sangatlah baik
untuk menyembuhkan sakit perut. Cairan pada tanaman kantong semar bisa membantu
mengobati serta meredakan peradangan di bagian lambung, sehingga bisa membantu
mengurangi gejala sakit perut.
v Mengobati
luka bakar
Selain
bisa digunakan untuk penyembuhan luka yang ada didalam, seperti sakit perut
serta obat batuk atau sakit tenggorokan, tanaman kantong semar juga mempunyai
manfaat yang lain yang penting untuk tubuh, serta bagian luar tubuh. cairan
dari tanaman kantong semar bisa membantu menyembuhkan luka bakar. Cairan itu
berbentuk mendinginkan serta bisa mencegah terjadinya infeksi akibat dari luka
bakar yang terjadi.
v Mengobati sakit mata
Manfaat
yang lain dari tanaman kantong semar yang juga baik untuk kesehatan kita adalah
bisa membantu mengobati sakit mata. Jika mengalami sakit mata, seperti terserang iritasi serta terserang debu, lalu mata anda
memerah, cairan dari tanaman kantong semar bisa di gunakan untuk mengkompres
bagian yang sakit.
Di
negara lain, riset pemanfaatan tumbuhan unik ini gencar dilakukan. India yang
hanya memiliki satu spesies
asli Nepenthes, telah
mencoba mengembangkan enzim dalam kantung semar menjadi obat penghancur batu
ginjal. Dan Prancis telah memanfaatkanenzim itu untuk kepentingan industri.
E. Konservasi Kantung Semar (Nephentes sp.)
Perkembangan terkini tanaman kantong
semar sangat memprihatinkan, keunikan yang dimiliki mengakibatkan keberadaan di
habitat aslinya justru terancam kepunahan. Bahkan juni 2009 silam, LIPI
mengumumkan beberapa spesies Kantong semar (untuk menghindari perburuan, nama
spesiesnya dirahasiakan) sebagai tanaman paling langka di Indonesia.
Ancaman terhadap kelangsungan hidup Nepenthes sp. di Sumatera lebih banyak
berasal dari gangguan manusia. Aktivitas masyarakat di sekitar habitat alami
yang dapat mengganggu keberadaan Nepenthes
sp. antara lain berupa kegiatan mencari kayu meskipun secara tidak langsung
dapat mengganggu Nepenthes sp. karena dapat tertimpa pohon yang ditebang atau
tercabut secara tidak sengaja, serta Kantong Semar (Nepenthes sp.) di Hutan kemungkinan tanaman mati karena inang
tempat tanaman ini terpotong/ditebang (Kunarso dan Fatahul A., 2006).
Selain aktivitas tersebut, pola
pembukaan ladang dengan sistem sonor (dibakar) yang umum dilakukan di Sumatera
juga dapat mengganggu kehidupan Nepenthes
sp. di habitat alaminya. Pembukaan lahan atau konversi hutan dalam skala
kecil maupun besar dengan cara tradisional maupun modern yang dilakukan oleh
masyarakat maupun perusahaan juga mengancam keberadaan jenis ini dan jenis
flora lainnya.
Selain karena dampak yang
ditimbulkan oleh kerusakan hutan yang terjadi, juga disebabkan oleh faktor
tanaman itu sendiri. Kantong semar secara morfologi memiliki benih yang
berukuran sangat kecil. Benih ini memiliki cadangan makanan yang sangat sedikit
sehingga berdampak pada daya berkecambahnya yang rendah. Untuk berkecambah
benih kantong semar membutuhkan waktu yang lama. Selain faktor ukuran benih,
pemanasan global yang terjadi juga menyebabkan perubahan lingkungan yang
ekstrim (peningkatan suhu dan penurunan kelembaban yang cukup tinggi) sehingga
mempengaruhi pertumbuhan kantong semar.Ancaman terbaru yang masuk belakangan
ini adalah pengeksploitasian terhadap Nepenthes
sp.oleh masyarakat untuk kepentingan bisnis.
Dari 103 spesies kantong semar di
dunia yang sudah dipublikasikan, 2 jenis: N. rajah dan N. khasiana masuk dalam
kategori Appendix-1. Sisanya berada dalam kategori Appendix-2. Tanaman-tanaman
yang masuk dalam Appendix-1 merupakan tanaman yang harus segera dilakukan
konservasi karena populasi di alam sudah terancam punah, sedangkan Appendix-2
juga merupakan tanaman yang terancam punah namun populasinya lebih banyak di
alam dibandingkan Appendix-1.
Tanaman asli dari Indonesia yang
dikategorikan paling langka yaitu salah satu spesies yang membutuhkan prioritas
paling tinggi untuk segera dikonservasi. Skor tertinggi tumbuhan terancam punah
dilakukan melalui 17 kriteria seperti keunikan taksonomis, distribusi
geografis, nilai manfaat, jumlah populasi, dampak eksploitasi, hingga
kemerosotan populasi. Semakin terbatas suatu tanaman hanya bisa tumbuh di lokal
tertentu (tingkat endemisitas tinggi) maka skornya semakin tinggi.
Eksploitasi yang tidak memperhatikan kaidah
ekologi-konservasi tentu akan mempercepat kepunahan Nepenthes sp. di habitat alaminya. Banyak pedagang di Sumatera yang
menjual jenis ini yang bukan dari hasil tangkaran atau budidaya tetapi dari
hasil cabutan alam.
Karena kelangkaannya kantung semar perlu dijaga
kelestariannya, baik secara in-situ ataupun ex-situ. Konservasi in-situ
merupakan upaya konservasi yang paling efektif. Upaya ini dapat dilakukan
dengan cara melestarikan kantong semar dalam habitat aslinya, sehingga tidak
dibutuhkan adaptasi ke habitat yang baru. Salah satu contohnya yaitu menjadikan
habitat kantong semar sebagai kawasan hutan konservasi dan sumber plasma
nutfah.
Kelemahan konservasi secara in-situ
yaitu,
1)
persebaran kantong semar sempit dan
2)
apabila terjadi bencana alam seperti kebakaran
hutan dapat dipastikan semua akan terancam musnah.
Oleh karena konservasi in-situ perlu
dilengkapi dengan konservasi ex-situ.
Konservasi ex-situ yaitu
pelestarian dan perkembangbiakan di luar habitat aslinya. Upaya ini dapat
dilakukan dengan cara budidaya kantong semar. Hal ini perlu dilakukan untuk
menghindari kepunahan kantong semar. Dalam pelestariannya, kantong semar yang
dibudidayakan dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata, sehingga dapat menambah
pendapatan untuk mengembangkan budidaya kantong semar.
Upaya konservasi in-situ dan ex-situ
dapat didukung dengan Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi
Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah No. 7/1999
tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Untuk menambah kampaye konservasi
kantong semar, peran serta masyarkat juga diperlukan. Upaya yang dapat
dilakukan oleh masyarkat yaitu mengkampanyekan kantong semar melalui even-even
di daerah masing-masing seperti karnaval. Selain itu kegiatan seminar tentang
cara pembudidayaan ataupun penangkaran Nepenthes sp. juga harus
dilakukan agar masyarakat para pecinta tanaman hias khususnya Nepenthes sp.
dapat membudidayakan dengan baik dan benar dan tidak lagi melakukan pengambilan
secara tidak sah di habitat asli Nepenthes sp. tersebut. Budidaya Nepenthes
sp. dapat dilakukan dengan cara menanan biji, stek, dan kultur jaringan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Indonesia memiliki keragaman flora
dan fauna yang melimpah khususnya di Sumatra Utara. Salah satu flora yang mulai
terancam keberadaannya adalah kantung semar (Nepenthes sp..)
(Azwar 2006).
2. Klasifikasi
dari tumbuhan kantung semar yakni :
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Subdivisi : Magnoliophyta
Kelas
: Choripetalae
Ordo
: Nepenthales
Famili
: Nepenthaceae
Genus
: Nepenthes
Spesies : Nepenthes sp..
3. Sejarah Kantung semar (Nephentes
sp.) pertama kali ditemukan dan dideskripsikan oleh Etienne de Flacourt pada
tahun 1658 di Madagaskar, jenis yang ditemukan saat ini dikenal sebagai
Nepenthes madagascariensis. Pada tahun 1677 spesies kantung semar kembali
ditemukan di Srilanka, spesies endemik Srilanka ini dikenal dengan
sebutan Nepenthes distillatoria.
4. Kantung Semar tumbuh tersebar mulai
dari Australian bagian utara, Asia Tenggara, hingga Cina bagian selatan. Selain
itu Nepenthes sp. juga terdapat di Madagaskar, Kaledonia Baru, India dan Sri
Lanka.
5. Perkembangan terkini tanaman kantong
semar adalah
·
Sebagai Indikator Iklim
·
Sebagai tanaman hias
·
Sumber air minum bagi Petualang
·
Sebagai penangkap serangga
·
Sebagai obat batuk
·
Sebagai obat sakit perut
·
Mengobati luka bakar
·
Mengobati sakit mata
6.
Upaya
konservasi in-situ dan ex-situ dapat didukung dengan
Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan
Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis
Tumbuhan dan Satwa.
B. Saran
1. Budidaya
kantung semar lebih di tingkatkan agar tanaman unik ini tidak punah.
2. Pemerintah
memberikan hukuman kepada orang yang mengambil secara ilegal kantung semar.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar.2011. Konservasi Sumberdaya Alam Hayati.Bogor
Clarke,
C. M. 2001. Nepenthes of Sumatra and
Peninsular Malaysia Natural History Publication (Borneo), Kota Kinabalu.
Mansur,
M. 2006. Nepenthes sp.., Kantong Semar
yang Unik. Penebar Swadaya. Jakarta
Kunarso,
A., Fatahul A. 2006. Nepenthes gracilis
di Lahan Rawa Gambut Pedamaran, Tanaman Unik yang Semakin Terancam. Balai
Litbang Hutan
Tanaman Palembang. Departemen
Kehutanan.
Lovadi,
Irwan. 2009. Selamatkan Tumbuhan Sumatera
Utara. diakses tanggal 25 Juli 2012.
Anonimus.
2005. Buku : Rekalkulasi Penutupan Lahan
Indonesia Tahun 2005. Departemen Kehutanan RI.
Witarto,
A.B. 2006. Protein Pencerna di Kantong Semar. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Nugroho
A., W.C., IN.N Suryadiputra, Bambang Hero Saharjo dan Labueni Siboro. 2005. Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut. Proyek Climate Change, Forest and Peatlands in
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar