Senin, 28 Agustus 2023

MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN KANTONG SEMAR (Nepenthes sp.)



MAKALAH EKOLOGI TUMBUHAN
“TUMBUHAN UNIK DI SUMATERA UTARA KANTONG SEMAR (Nepenthes sp.)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
                        NAMA                         :         DETTHA M. SUMBAYAK
                        NPM                             :         137100039
                        D.pembimbing             :         M. KOMARUL HUDA,M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SIMALUNGUN
PEMATANGSIANTAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis  panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul “TUMBUHAN UNIK DI SUMATERA UTARA KANTONG SEMAR (Nepenthes sp.)”.  Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak termakasih kepada bapak M. KOMARUL HUDA selaku dosen  pembingbing mata kuliah Ekologi Hewan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
          Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan kita .Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam  makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yan membangun.
            Semoga makalah  ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya  laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun bagi orang lain.
Pematangsiantar, 15 Seftember  2016


                                                                                    Penulis
                                                               i.             


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................        i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................       ii
BAB I PENDAHULUAN
a.       Latar belakang.........................................................................................................       1
b.      Batasan Masalah......................................................................................................       2
c.       Maanfaat..................................................................................................................       2
d.      Tujuan......................................................................................................................       2

BAB II KAJIAN PUSTAKA
1.      Taksonomi...............................................................................................................       3
2.      Sejarah ....................................................................................................................       4
3.      Penyebaran..............................................................................................................       5
4.      Perkembangan Terkini.............................................................................................       9
5.      Konservasi...............................................................................................................     11

BAB III PENUTUP
1.      Kesimpulan .............................................................................................................     14
2.      Saran........................................................................................................................    15

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

                                                                                                                                                                                     ii.             
BAB I
A.    Latar Belakang
            Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna yang melimpah khususnya di Sumatera Utara. Beberapa keberadaan flora dan fauna tersebut mulai langka dan bahkan ada yang mengalami kepunahan. Salah satu flora yang mulai terancam keberadaannya adalah kantung semar (Nepenthes sp.)  (Azwar 2006).

            Kantong semar (Nepenthes sp.)     merupakan tanaman hias yang tumbuh di beberapa hutan Indonesia, sebutan untuk tumbuhan ini berbeda antara daerah satu dengan yang lain. Masyarakat di Riau mengenal tanaman ini dengan sebutan periuk monyet, di Jambi disebut dengan kantong beruk, di Bangka disebut dengan ketakung, sedangkan nama sorok raja mantri disematkan oleh masyarakat di Jawa Barat pada tanaman unik ini. Sementara di Kalimantan setiap suku memiliki istilah sendiri untuk menyebut tanaman Nepenthes. Suku Dayak Katingan menyebutnya sebagai ketupat napu, suku Dayak Bakumpai dengan telep ujung, sedangkan suku Dayak Tunjung menyebutnya dengan selo bengongong yang artinya sarang serangga (Mansur, 2006).

            Nepenthes sp. merupakan tanaman unik dari hutan yang belakangan menjadi trend sebagai tanaman khas komersil di Indonesia. Di Sumatera sendiri, tanaman ini sangat diminati dan mulai diperjualbelikan oleh masyarakat.
            Tanaman yang terdiri atas sedikitnya 103 spesies ini mempunyai keunikan karena hampir seluruhnya merupakan tanaman karnivora, pemakan daging. Kemampuannya itu disebabkan oleh adanya organ berbentuk kantung yang menjulur dari ujung daunnya. Organ itu disebut pitcher atau kantung, kantung semar juga mampu menghasilkan cairan pencerna serangga. Bila serangga telah masuk ke dalam kantung, tumbuhan ini akan mengeluarkan cairan. Cairan daun kantong semar tersebut mengandung enzim tripsin dan pepsin yang dapat melarutkan serangga atau hewan yang lain yang terjebak. Serangga inilah yang dijadikan sumber makanan bagi tumbuhan kantong semar. Kantong semar hanya mengandalkan kantongnya untuk mendapatkan makanan. Itulah sebabnya ia mampu bertahan di daerah yang tergolong tandus.
            Kantong yang terbentuk di ujung daun memiliki nilai estetika yang cukup tinggi, sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi tanaman hias.Selain karnivora juga memiliki keunikan pada bentuk, ukuran, dan corak warna kantongnya. Selanjutnya kantong semar juga dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat Indonesia sebagai obat mata, sedangkan batang kantong semar berfungsi sebagai tali untuk mengikat.
           


B.     Batasan Masalah
Batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Bagaimana taksonomi dari kantong semar?
2.      Bagaimana sejarah dan penyebaran  dari kantong semar?
3.      Bagaimana perkembangan terkini dari tumbuhan kantong semar?
4.      Bagaimana  konservasi yang dilakukan pemerintah pada tumbuhan kantong semar?

C.    Manfaat
1.      Bagi Kolektor, makalah ini bermanfaat sebagai salah satu acuan untuk membudidayakan kantung semar sebagai tanaman unik yang daya jualnya sangat mahal dan bisa dijadikan obat.
2.       Bagi masyarakat, makalah ini berguna untuk menambah imformasi yang sebelumnya tidak diketahui.
3.      Bagi penulis, makalah  ini berguna menambah wawasan di bangku kuliah.

D.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui taksonomi dari kantong semar.
2.      Untuk mengetahui sejarah dan penyebaran dari kantong semar.
3.      Untuk mengetahui perkembangan terkini dari tumbuhan kantong semar.
4.      Untuk mengetahui konservasi yang dilakukan pemerintah pada tumbuhan kantong semar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
     A.  Taksonomi
             Berikut ini merupakan klasifikasi dari tumbuhan kantung semar: 
Kingdom  : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Subdivisi  : Magnoliophyta
Kelas        : Choripetalae
Ordo         : Nepenthales
Famili       : Nepenthaceae
Genus       : Nepenthes
Spesies     : Nepenthes sp.
                        
            B.  Sejarah Tumbuhan Kantong Semar (Nephentes sp.)
            Kantung semar (Nephentes sp.) pertama kali ditemukan dan dideskripsikan oleh Etienne de Flacourt pada tahun 1658 di Madagaskar, jenis yang ditemukan saat ini dikenal sebagai Nepenthes madagascariensis. Pada tahun 1677 spesies kantung semar kembali ditemukan di Srilanka, spesies endemik Srilanka ini dikenal dengan sebutan Nepenthes distillatoria. Baru pada tahun 1690, seorang ahli botani asal Belanda bernama Rumphius menemukan spesies baru tanaman kantung semar  yang kini lebih dikenal sebagai Nepenthes mirabilis, spesies baru tersebut ditemukan di daerah Maluku.  

            Terakhir pada tahun 2004, ditemukan spesies baru kantung semar di daerah pegunungan Jawa Tengah oleh Adrian Yusuf Martono, seorang penggagas Divisi Nepenthes di Malang, Jawa Timur. Spesies itu kini diberi nama Nepenthes adrianii. Sejak saat itulah, tanaman ini menuai popularitas, tak hanya di temukan di hutan hujan tropis daerah kalimantan, namun di pulau Jawa pun tumbuhan ini dapat tumbuh.  Selanjutnya, banyak dari pecinta tanaman ataupun penjual tanaman mulai membiakkannya untuk di jual secara luas. Pembudidayaannya dilakukan dengan cara stek batang. Mengingat popularitasnya yang melambung dari tahun ke tahun, permintaan pasar akan tanaman ini semakin tinggi. Hingga tahun 2006, sudah sebanyak 103 spesies kantung semar yang terdata dan teridentifikasi di alam.
           
            C.   Penyebaran Kantong Semar (Nephentes sp.)

            Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki ragam spesies terbanyak. Sedikitnya terdapat 64 spesies Kantong semar di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 32 jenis terdapat di Borneo (Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam), 29 spesies terdapat di Pulau Sumatera, 10 jenis di Pulau Sulawesi, 9 jenis di Papua, 4 jenis di Maluku dan 2 jenis di Jawa.
            Selain penyebaranya kantong semar hidup di tempat-tempat terbuka atau agak terlindung di habitat yang miskin unsur hara dan memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi. Tanaman ini bisa hidup di hutan hujan tropik dataran rendah, hutan pegunungan, hutan gambut, hutan kerangas, gunung kapur, dan padang savana. Berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, kantong semar dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kantong semar dataran rendah, menengah, dan dataran tinggi.
            Karakter dan sifat kantong semar berbeda pada tiap habitat. Beberapa jenis kantong semar yang hidup di habitat hutan hujan tropik dataran rendah dan hutan pegunungan bersifat epifit, yaitu menempel pada batang atau cabang pohon lain. Pada habitat yang cukup ekstrim seperti di hutan kerangas yang suhunya bisa mencapai 30º C pada siang hari, kantong semar beradaptasi dengan daun yang tebal untuk menekan penguapan air dari daun. Sementara kantong semar di daerah savana umumnya hidup terestrial, tumbuh tegak dan memiliki panjang batang kurang dari 2 m.


D. Perkembangan Terkini Kantong Semar (Nephentes sp.)
v  Sebagai Indikator Iklim
Jika pada suatu kawasan atau areal di tumbuhi oleh Nepenthes gymnamphora, berarti kawsan tersebut tingkat curah hujannya cukup tinggi, kelembaban diatas 75 %,sehingga kita mengetahuiunsur hara dari tanah itu sangat miskin.

v  Sebagai tanaman hias
            Sejak beberapa waktu yang lalu, kantong semar mulai diperkenal sebagai tanaman hias yang mempunyai daya tarik tersendiri, bahkan orang rela berburu sampai kepuncak-puncak gunung untuk mendapatkan kantong semar ini. Kantong semar dapat menaikkan pesona pekarangan rumah ,karena mempunyai bentuk yang sangat unik. Walau demikian,  populasi kantong semar harus dijaga, karena tanaman kantong semar ini adalah salah satu jenis tanaman dengan spesies yang langka, sehingga harus dijaga keberadaannya.
v  Sumber air minum bagi Petualang
            Bagi para pendaki gunung yang kehausan kantong semar jenis N. gymnamphora merupakan sumber air yang layak minum karena pH-nya netral (6-7), tetapi kantong yang masih tertutup, karena kantong yang terbuka sudah terkontaminasi dengan jasad serangga yang masuk kedalam, pH-nya 3 dan rasanya masam.

v  Sebagai penangkap serangga
            Jika kita memelihara kantung semar,maka lingkungan sekitar terhindar dari serangan serangga yang mengganggu, seperti nyamuk, lalat, dan juga jenis serangga yang lain. Dengan demikian, tidak susah payah lagi membasmi nyamuk, karena kantong semar dapat menjadi salah satu pembasmi nyamuk alami.

v  Sebagai obat batuk
            Manfaat yang lain dari kantong semar yaitu juga sebagai obat batuk. Kantong semar ternyata dipercaya mempunyai manfaat yang sangatlah baik untuk menyembuhkan sakit batuk yang anda alami. Cara konsumsi atau memproses kantong semar untuk menyembuhkan batuk juga sangat mudah. Dengan cara mengambil cairan yang ada didalam kantung semar  lalu di minum.
v  Sebagai obat sakit perut
            Manfaat yang lain dari tanaman kantong semar dapat mengobati sakit perut. Cairan serta akar dari tanaman kantong semar juga memiliiki manfaat yang sangatlah baik untuk menyembuhkan sakit perut. Cairan pada tanaman kantong semar bisa membantu mengobati serta meredakan peradangan di bagian lambung, sehingga bisa membantu mengurangi gejala sakit perut.
v  Mengobati luka bakar
            Selain bisa digunakan untuk penyembuhan luka yang ada didalam, seperti sakit perut serta obat batuk atau sakit tenggorokan, tanaman kantong semar juga mempunyai manfaat yang lain yang penting untuk tubuh, serta bagian luar tubuh. cairan dari tanaman kantong semar bisa membantu menyembuhkan luka bakar. Cairan itu berbentuk mendinginkan serta bisa mencegah terjadinya infeksi akibat dari luka bakar yang terjadi.
v   Mengobati sakit mata
            Manfaat yang lain dari tanaman kantong semar yang juga baik untuk kesehatan kita adalah bisa membantu mengobati sakit mata. Jika  mengalami sakit mata, seperti terserang  iritasi serta terserang debu, lalu mata anda memerah, cairan dari tanaman kantong semar bisa di gunakan untuk mengkompres bagian yang sakit.
            Di negara lain, riset pemanfaatan tumbuhan unik ini gencar dilakukan. India yang hanya memiliki satu spesies asli Nepenthes, telah mencoba mengembangkan enzim dalam kantung semar menjadi obat penghancur batu ginjal. Dan Prancis telah memanfaatkanenzim itu untuk kepentingan industri.








E.  Konservasi Kantung Semar (Nephentes sp.)
            Perkembangan terkini tanaman kantong semar sangat memprihatinkan, keunikan yang dimiliki mengakibatkan keberadaan di habitat aslinya justru terancam kepunahan. Bahkan juni 2009 silam, LIPI mengumumkan beberapa spesies Kantong semar (untuk menghindari perburuan, nama spesiesnya dirahasiakan) sebagai tanaman paling langka di Indonesia.
            Ancaman terhadap kelangsungan hidup Nepenthes sp. di Sumatera lebih banyak berasal dari gangguan manusia. Aktivitas masyarakat di sekitar habitat alami yang dapat mengganggu keberadaan Nepenthes sp. antara lain berupa kegiatan mencari kayu meskipun secara tidak langsung dapat mengganggu Nepenthes sp. karena dapat tertimpa pohon yang ditebang atau tercabut secara tidak sengaja, serta Kantong Semar (Nepenthes sp.) di Hutan kemungkinan tanaman mati karena inang tempat tanaman ini terpotong/ditebang (Kunarso dan Fatahul A., 2006).
            Selain aktivitas tersebut, pola pembukaan ladang dengan sistem sonor (dibakar) yang umum dilakukan di Sumatera juga dapat mengganggu kehidupan Nepenthes sp. di habitat alaminya. Pembukaan lahan atau konversi hutan dalam skala kecil maupun besar dengan cara tradisional maupun modern yang dilakukan oleh masyarakat maupun perusahaan juga mengancam keberadaan jenis ini dan jenis flora lainnya.
            Selain karena dampak yang ditimbulkan oleh kerusakan hutan yang terjadi, juga disebabkan oleh faktor tanaman itu sendiri. Kantong semar secara morfologi memiliki benih yang berukuran sangat kecil. Benih ini memiliki cadangan makanan yang sangat sedikit sehingga berdampak pada daya berkecambahnya yang rendah. Untuk berkecambah benih kantong semar membutuhkan waktu yang lama. Selain faktor ukuran benih, pemanasan global yang terjadi juga menyebabkan perubahan lingkungan yang ekstrim (peningkatan suhu dan penurunan kelembaban yang cukup tinggi) sehingga mempengaruhi pertumbuhan kantong semar.Ancaman terbaru yang masuk belakangan ini adalah pengeksploitasian terhadap Nepenthes sp.oleh masyarakat untuk kepentingan bisnis.
            Dari 103 spesies kantong semar di dunia yang sudah dipublikasikan, 2 jenis: N. rajah dan N. khasiana masuk dalam kategori Appendix-1. Sisanya berada dalam kategori Appendix-2. Tanaman-tanaman yang masuk dalam Appendix-1 merupakan tanaman yang harus segera dilakukan konservasi karena populasi di alam sudah terancam punah, sedangkan Appendix-2 juga merupakan tanaman yang terancam punah namun populasinya lebih banyak di alam dibandingkan Appendix-1.
            Tanaman asli dari Indonesia yang dikategorikan paling langka yaitu salah satu spesies yang membutuhkan prioritas paling tinggi untuk segera dikonservasi. Skor tertinggi tumbuhan terancam punah dilakukan melalui 17 kriteria seperti keunikan taksonomis, distribusi geografis, nilai manfaat, jumlah populasi, dampak eksploitasi, hingga kemerosotan populasi. Semakin terbatas suatu tanaman hanya bisa tumbuh di lokal tertentu (tingkat endemisitas tinggi) maka skornya semakin tinggi.
             Eksploitasi yang tidak memperhatikan kaidah ekologi-konservasi tentu akan mempercepat kepunahan Nepenthes sp. di habitat alaminya. Banyak pedagang di Sumatera yang menjual jenis ini yang bukan dari hasil tangkaran atau budidaya tetapi dari hasil cabutan alam.       
            Karena kelangkaannya kantung semar perlu dijaga kelestariannya, baik secara in-situ ataupun ex-situ. Konservasi in-situ merupakan upaya konservasi yang paling efektif. Upaya ini dapat dilakukan dengan cara melestarikan kantong semar dalam habitat aslinya, sehingga tidak dibutuhkan adaptasi ke habitat yang baru. Salah satu contohnya yaitu menjadikan habitat kantong semar sebagai kawasan hutan konservasi dan sumber plasma nutfah.
             Kelemahan konservasi secara in-situ yaitu,
1)      persebaran kantong semar sempit dan
2)       apabila terjadi bencana alam seperti kebakaran hutan dapat dipastikan semua akan terancam musnah.
 Oleh karena konservasi in-situ perlu dilengkapi dengan konservasi ex-situ.
           
            Konservasi ex-situ yaitu pelestarian dan perkembangbiakan di luar habitat aslinya. Upaya ini dapat dilakukan dengan cara budidaya kantong semar. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kepunahan kantong semar. Dalam pelestariannya, kantong semar yang dibudidayakan dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata, sehingga dapat menambah pendapatan untuk mengembangkan budidaya kantong semar.
           
            Upaya konservasi in-situ dan ex-situ dapat didukung dengan Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Untuk menambah kampaye konservasi kantong semar, peran serta masyarkat juga diperlukan. Upaya yang dapat dilakukan oleh masyarkat yaitu mengkampanyekan kantong semar melalui even-even di daerah masing-masing seperti karnaval. Selain itu kegiatan seminar tentang cara pembudidayaan ataupun penangkaran Nepenthes sp. juga harus dilakukan agar masyarakat para pecinta tanaman hias khususnya Nepenthes sp. dapat membudidayakan dengan baik dan benar dan tidak lagi melakukan pengambilan secara tidak sah di habitat asli Nepenthes sp. tersebut. Budidaya Nepenthes sp. dapat dilakukan dengan cara menanan biji, stek, dan kultur jaringan.
           
 



PENUTUP
A.   Kesimpulan
1.                  Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna yang melimpah khususnya di Sumatra Utara. Salah satu flora yang mulai terancam keberadaannya adalah kantung semar (Nepenthes sp..)  (Azwar 2006).      
2.      Klasifikasi dari tumbuhan kantung semar yakni : 
            Kingdom  :      Plantae
                  Divisi        :      Magnoliophyta
                  Subdivisi  :      Magnoliophyta
            Kelas        :      Choripetalae
            Ordo         :      Nepenthales
            Famili       :      Nepenthaceae
            Genus       :      Nepenthes
            Spesies     :       Nepenthes sp..
3.                  Sejarah Kantung semar (Nephentes sp.) pertama kali ditemukan dan dideskripsikan oleh Etienne de Flacourt pada tahun 1658 di Madagaskar, jenis yang ditemukan saat ini dikenal sebagai Nepenthes madagascariensis. Pada tahun 1677 spesies kantung semar kembali ditemukan di Srilanka, spesies endemik Srilanka ini dikenal dengan sebutan Nepenthes distillatoria.
4.                  Kantung Semar tumbuh tersebar mulai dari Australian bagian utara, Asia Tenggara, hingga Cina bagian selatan. Selain itu Nepenthes sp. juga terdapat di Madagaskar, Kaledonia Baru, India dan Sri Lanka.


5.                  Perkembangan terkini tanaman kantong semar adalah
·         Sebagai Indikator Iklim
·         Sebagai tanaman hias
·         Sumber air minum bagi Petualang
·         Sebagai penangkap serangga
·         Sebagai obat batuk
·         Sebagai obat sakit perut
·         Mengobati luka bakar
·          Mengobati sakit mata
6.                  Upaya konservasi in-situ dan ex-situ dapat didukung dengan Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya serta Peraturan Pemerintah No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

            B.  Saran
1.      Budidaya kantung semar lebih di tingkatkan agar tanaman unik ini tidak punah.
2.      Pemerintah memberikan hukuman kepada orang yang mengambil secara ilegal kantung semar.



DAFTAR PUSTAKA
Azwar.2011. Konservasi Sumberdaya Alam Hayati.Bogor
Clarke, C. M. 2001. Nepenthes of Sumatra and Peninsular Malaysia Natural          History  Publication (Borneo), Kota Kinabalu.
Mansur, M. 2006. Nepenthes sp.., Kantong Semar yang Unik. Penebar Swadaya.    Jakarta
Kunarso, A., Fatahul A. 2006. Nepenthes gracilis di Lahan Rawa Gambut Pedamaran,    Tanaman Unik yang Semakin Terancam. Balai       Litbang            Hutan Tanaman           Palembang. Departemen Kehutanan.
Lovadi, Irwan. 2009. Selamatkan Tumbuhan Sumatera Utara. diakses tanggal 25 Juli       2012.
Anonimus. 2005. Buku : Rekalkulasi Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2005.      Departemen     Kehutanan RI.
Witarto, A.B. 2006. Protein Pencerna di Kantong Semar. Lembaga Ilmu     Pengetahuan Indonesia.
Nugroho A., W.C., IN.N Suryadiputra, Bambang Hero Saharjo dan Labueni          Siboro. 2005. Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut. Proyek Climate Change, Forest and Peatlands in Indonesia.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar