D
I
S
U
S
U
N
OLEH
DETTHA M. SUMBAYAK
137100039/BIOLOGI
B PAGI SEM VI

FAKULTAS
KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SIMALUNGUN
PEMATANGSIANTAR
2016
DAFTAR ISI
SAMPUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Praktikum...................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 3
2.1 Perkembangbiakan Vegetatif.................................................................... 3
2.2 Tanaman Sirsak (Annona
muricata Linn).................................................. 3
2.3 Penyambungan (Grafting)......................................................................... 5
BAB III METODE PRAKTIKUM................................................................ 6
3.1 Waktu dan Tempat.................................................................................... 7
3.2 Alat dan Bahan.......................................................................................... 7
3.3 Prosedur Kerja........................................................................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 8
4.1 Hasil........................................................................................................... 8
4.2 Pembahasan............................................................................................... 8
BAB V PENUTUP......................................................................................... 9
5.1 Kesimpulan................................................................................................ 9
5.2 Saran.......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
Tanaman sirsak memiliki nama spesies
Annona muricata linn., merupakan salah satu tanaman dari kelas Dicotyledonae,
keluarga Annonaceae, dan genus Annona. Sirsak merupakan tanaman tahunan yang
dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun jika kondisi air tanah terpenuhi
selama pertumbuhannya. Tanaman ini berasal dari daerah tropis di benua Amerika,
yaitu hutan Amazon (Amerika Selatan), Karibia, dan Amerika Tengah. Sebagai
tanaman pekarangan komoditas ini masih terbuka cukup lebar untuk dikembangkan.
Salah satu faktor yang menjadi kendala dalam pengembangan sirsak ini adalah
terbatasnya informasi dan penerapan teknologi budidaya termasuk pemeliharaan
tanaman (penyulaman, pengairan, pemupukan, pemangkasan dan sanitasi kebun) yang
tepat, sehingga tidak mengherankan apabila produksi dan kualitas buah yang
dihasilkan masih rendah dan belum sesuai dengan yang diharapkan.
Pohon Sirsak mempunyai percabangan
batang yang rendah. Tinggi pohonnya antara 3 sampai 8 meter. Daunnya memanjang
dengan bentuk lanset atau bulat telur terbalik. Bunganya berdiri sendiri
berhadapan dengan daun. Bentuk bunga seperti kerucut. Warnanya kuning muda.
Dasar bunga cekung, benang sarinya cukup banyak, begitu pula bakal buahnya.
Menanam tanaman Sirsak dengan mempergunakan bijinya. Dapat juga dengan cara
tempelan atau okulasi. Musim berbuah adalah pada bulan Januari dan Februari
setiap tahunnya. Satu bulan sebelum penanaman lubangnya sudah harus
dipersiapkan. Persiapan dilakukan dengan jarak 6 meter.
Perbanyakan
secara vegetatif memiliki keuntungan, yakni menghasilkan populasi yang lebih
seragam dalam waktu relatif singkat, memiliki sifat yang sama dengan induknya
dan merupakan gabungan yang diinginkan serta berproduksi lebih cepat.
Grafting
merupakan cara perbanyakan vegetatif yang memerlukan penanganan hati-hati.salah
satu penyebab atau faktor kegagalan dalam grafting adalah faktor lingkungan,
faktor tanaman dan faktor pelaksanaan.
Berdasarkan
uraian diatas maka perlu di perhatikan untuk melakukan grafting tanaman sirsak
secara vegetatif dengan melihat pelaksanaan yang paling sesuai untuk mencapai
keberhasilan grafting.
1.
Apa yang dimaksud dengan penyambungan(grafting)?
2.
Bagaimana cara penyambungan pada tanaman sirsak(grafting)?
3.
Apa manfaat penyambungan(grafting)?
1.
Untuk mengetahui penyambungan (grafting).
2.
Untuk mengetahui cara penyambungan pada tanaman sirsak (grafting).
3.
Untuk mengetahui manfaat penyambungan (grafting).
BAB II
Pembiakan vegetatif adalah
suatu metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian tanaman itu sendiri
(bagian-bagian vegetatif yakni akar, batang dan daun) tanpa melibatkan proses
pembuahan sehingga sifat tanaman induk dapat dipertahankan dan diturunkan ke
tanaman anakan (Hartman dan Kester 1983). Salah satu teknik pembiakan vegetatif
adalah grafting, yaitu suatu
seni menyambung bagian dari satu tanaman (sepotong pucuk) ke bagian tanaman
lain (rootstock) sedemikian
rupa sehingga tercapai persenyawaan dan kombinasi ini terus tumbuh membentuk
tanaman baru . Pembiakan vegetatif dengan grafting memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan
pembiakan generatif. Salah satu keuntungan dari grafting ialah banyak digunakan untuk produksi bibit yang akan
ditanam di kebun benih dan bermanfaat untuk penyelamatan kandungan genetik
tanaman. (Sukendro, 2007)
Menyambung atau enten, yang
telah di kenal dan dipraktikan sejak beberapa abad, adalah suatu cara
menyambung potongan suatu tanaman pada batang yang telah berakar dari suatu
tanaman lain. Beberapa cara pembiakan aseksual lain, pada potongan yang
disambungkan tidak terjadi regenerasi organ-organ baru tetapi merupakan suatu
kesatuan dengan batang yang berakar tadi. Potongan-potongan yang disambungkan
disebut tanaman atas, atau
tunas okulasi. Seluruh bagian atas dari tanaman bawah dibuang dan digantikan
dengan tunas okulasi atau tanaman bawah.
Sambung pucuk adalah teknik
perbanyakan tanaman dengan menggabungkan batang bawah dari pohon induk
terseleksi dan adaptif di daerah setempat dengan batang atas darivarietas
unggul hasil penelitian yang berproduksi tinggi. Keberhasilan penelitian
sambung pucuk telah banyak dilaporkan.
(Saefudin, 2009)
Dalam menyambung, perlu diperhatikan
bahwa daerah kambium tanaman bawah letaknya harus sangat dekat dengan kambium
tanaman atas. Atau juga dapat di artikan sebagai kambium antar kedua sambungan
antara tanaman atas dan tanaman bawah menempel satu sama lain, akan tetapi
dalam praktiknya hal ini jarang sekali terjadi. Baik tanaman bawah maupun
tanaman atas membentuk kakus. Jaringan kakus dari kedua tanaman tersebut akan
bertemu, bersatu dan membentuk kambium baru dengan jalan mempersatukan antar
kedua kambium, yaitu kambium dari tanaman bawah dan kambium dari tanaman atas.
Dari sumberkambium tersebut maka
akan menghasilkan bahan makanan, air, dan mineral secara kontinyu antara
tanaman bawah dan tanaman atas yaitu tanpa gangguan. (Anonim,1991)
Pada tanaman buah-buahan, pembiakan
vegetatif adalah cara yang tepat untuk memperoleh bibit bermutu, khususnya
sambung pucuk (grafting). Adapun kelebihan bibit dari hasil perbanyakan
vegetatif dibanding cara generatif (biji) adalah : (1) umur berbuah lebih
cepat. (2) Aroma dan cita rasa buah tidak menyimpang dari sifat induknya. (3)
diperoleh individu baru dengan sifat unggul lebih banyak, misalnya batang bawah
(rootstock) yang unggul perakarannya disambung dengan batang atas
(entris, scion) yang unggul produksi buahnya dan bahkan dapat
divariasikan. (Mahfudz dkk., 2001)
Kedudukan tanaman sirsak dalam
sistematis tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class
:
Dicotyledonae
Ordo
:
Polycarpiceae
Famili
: Annonaceae
Genus
: Annona
Species : Anona
muricata Linn
Secara umum
tanaman sirsak dapat tumbuh pada semua jenis tanah, terutama di tanah berpasir,
dan lempung berpasir, berstruktur gembur dan berdrainase baik. Derajat keasaman
tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman sekitar 5,5-6,7. Ketinggian tempat
yang ideal untuk budidaya tanaman ini antara 200–1000 m dpl (Muktiani, 2012).
Tanaman sirsak agar tumbuh optimal menghendaki curah
hujan 1.250-2.500 mm per tahun. Suhu udara terbaik untuk daerah tropis seperti
Indonesia adalah antara 23-33 derajat C. Toleran suhu udara untuk tetap tumbuh
adalah 10-30 derajat C. Pertumbuhan dan pembungaannya sangat terhambat oleh
turunnya udara dingin, Musim kering dapat mendorong luruhnya daun dan
menyelaraskan pertumbuhan memanjang dan pembungaan dalam batas-batas tertentu
(Muktiani, 2012).
2.3 Penyambungan ( grafting)
Beberapa faktor yang sangat
mempengaruhi keberhasilan dalam memproduksi bibit dengan metode grafting yaitu
(1) faktor tanaman (genetik, kondisi tumbuh,
panjang entris).
(2) faktor lingkungan (ketajaman/kesterilan
alat, kondisi cuaca, waktu pelaksanaan grafting (pagi, siang, sore hari), dan
(3) faktor keterampilan orang yang melakukan grafting (Tirtawinata, 2003; Tambing,
2004).
Panjang
entris berkaitan dengan kecukupan cadangan makanan/energi untuk pemulihan
sel-sel yang rusak akibat pelukaan, makin panjang entris diharafkan makin
banyak pula cadangan energinya. Sedang kondisi cuaca atau waktu pelaksanaan grafting berkaitan dengan tingginya
laju 297 (Tambing, 2008).
Menyambung yang paling berhasil diperoleh jika dilakukan antara dua tanaman yang berkerabat
dekat, biasata antar satu spesies. Bagaimanapun juga, bahkan yang hubungan
kekeluargaannya dekat, sering kali tidak berhasil menyatu dan sambungan tidak
berlangsung. Sekalipun demikian, menyambunga antar spesies yang berbeda dalam
satu famili tidak jarang dilakukan, seperti pada tanaman tomat yang disambung
pada takokak. Sebagai contoh, tomat pada kentang, salada dan kol; menyambung
antar famili yang berbeda juga pernah berhasil. (Rahardja,
2003)
BAB III
Pelaksanaan praktek berlangsung pada
tanggal 2 mei s/d 23 Mei 2016 jam 01.00 sampai selesai. Ini dilaksanakan di Fakultas FKIP Prodi Biologi Universitas
Simalungun.
Alat:
1. Cutter/silet
2. Plastik
pengikat/pembungkus es batu
3.
Gunting pangkas
Bahan:
1.
Sirsak (Annona muricata Linn)
Disiapkan bahan
tanam yang akan digunakan sebagai batang bawah dan batang atas serta alat yang
akan digunakan. Memilih batang
atas sebesar batang bawah, batang atas
daunnya dibuang dan batang bawah daunnya
tidak dibuang dengan menyisakan 2
daun lebih.
Memotong batang bawah
3-5 cm diatas leher bonggol, kemudian membuatan sayatan celah berbentuk V ke
arah bawah sepanjang 1-1,5 cm, memotong dan menyayat batang
atas berbentuk baji (lancip) sepanjang 1-1,5 cm. Menyisipkan batang atas (entris) ke dalam
celah batang bawah.
Membalut sambungan dengan plastik
mulai dari bawah ke atas. Sungkup dengan kantong
plastik bening/ plastik es dan letakkan di tempat teduh sekitar
3 minggu. Sambungan
yang tumbuh akan muncul daun/tunas
baru.
BAB IV
Tabel Hasil Pengamatan Sambung (Grafting) V
SIRSAK
|
PERCOBAAN
|
PERUBAHAN
|
|
Batang Bawah
|
Batang Atas
|
||
1
|
SEBELUM
|
Normal
|
Normal
|
SESUDAH
|
Mati
|
Busuk/kering
|
|
2
|
SEBELUM
|
Normal
|
Normal
|
SESUDAH
|
Hidup
|
Tumbuh tunas
|
5.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah
dilakukan pada 2 bibit sirsak didapatkan adanya perubahan pada semua batang bawah sebelum dilakukan
penyambungan normal (hidup) dan sesudah penyambungan semua batang bawah mati.
Hasil dari perubahan semua batang atas (entris) sebelum penyambungan normal (hidup) dan setelah penyambungan
semuanya busuk/kering.
Sambungan
dapat di pastikan hidup atau mati apabila pucuk sambungan masih hijau berarti sambungan berhasil tapi bila pucuk berwarna coklat
berarti sambungan gagal. Apabila pucuk sudah mengeluarkan daun, sungkupan dapat di buka.
BAB V
Dari kegiatan praktek yang
dilaksanakan di Universitas Simalungun. Saya dapat
mengambil kesimpulan antara lain: Praktek yang
dilaksanakan dapat menambah pengetahuan mahasiswsa dalam melakukan wirausaha
pertanian. Perbanyakan
secara vegetatif memiliki keuntungan, yakni menghasilkan populasi yang lebih
seragam dalam waktu relatif singkat, memiliki sifat yang sama dengan
induknya dan berproduksi lebih cepat. Grafting
merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif yang memerlukan alat
yang sederhana dalam waktu relatif singkat. Buah sirsak banyak dibudidayakan, dan di minati orang karena kandungan
gizinya. Dengan
melihat analisa tanaman sirsak yang di perbanyak secara vegetatif maka di
nyatakan layak di usahakan.
5.2 Saran
Adapun dalam pelaksanaan praktek ini
terdapat beberapa hal yang perlu dilaksanakan, yaitu: Semoga kegiatan praktek
banyak memberikan pengalaman dan keterampilan bagi mahasiswa, baik di dunia
usaha maupun di dunia industri.
Selama kuliah masih berdiri mantapkan mutu perkuliahan
dan memperbanyak bahan praktikum agar apa yang di dapat tidak segan dan tidak
tanggung untuk di terapkan di tengah-tengah masyarakat. Bila melakukan suatu
pekerjaan harus di teliti dan di amati terlebih dahulu agar dapat di mengerti
dan di pahami sehingga hasil yang di peroleh lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
------. 2011. PerbaikanMutu
Buah Sirsak. http://balitbu.litbang.deptan.go.id/ind/. Diakses Tanggal 8 November 2011.
Anne. 2010. Sara Menanam dan
Pemeliharaan Pohon Sirsak. http://anneahira.com. Diakses pada tanggal 2 November
2011
Zuhud, Evrizal A.M,. 2011. Bukti
Kedahsyatan Sirsak Menumpas Kanker. Yunita Indah. Cet-1. Jakarta. Agromedia
Pustaka.
Dokumentasi
![]() |
|
|||
Memilih batang bawah yang
diameter
disesuaikan dengan besarnya batang atas |
Batang atas panjang 20-25 cm yang daunnya di gunting
|
|
||
![]() |
|
|
||
Batang bawah
dipotong setinggi 20-25 cm di atas permukaan tanah. |
Batang bawah
dibelah membujur sedalam 2-2,5 cm |
|
||
![]()
Kedua pangkal entres disayat sepanjang 2-2.5 cm hinggamenyerupai huruf
“ V “ atau baji.
|
![]() |
|||
![]() |
![]() |
|||
Sungkup dengan kantong plastik
bening/ plastik es kemudian ditempatkan di bawah naungan agar terlindung dari
panasnya sinar matahari.
|
Setelah sambungan umur 2-3
minggu, biasanya sambungan bertunas dan sungkup plastiknya dibuka
|
|||
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
DETTHA M. SUMBAYAK
137100039/BIOLOGI
B PAGI SEM VI

FAKULTAS
KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SIMALUNGUN
PEMATANGSIANTAR
2016
DAFTAR ISI
SAMPUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Praktikum...................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 3
2.1 Perkembangbiakan Vegetatif.................................................................... 3
2.2 Tanaman Sirsak (Annona
muricata Linn).................................................. 3
2.3 Penyambungan (Grafting)......................................................................... 5
BAB III METODE PRAKTIKUM................................................................ 6
3.1 Waktu dan Tempat.................................................................................... 7
3.2 Alat dan Bahan.......................................................................................... 7
3.3 Prosedur Kerja........................................................................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 8
4.1 Hasil........................................................................................................... 8
4.2 Pembahasan............................................................................................... 8
BAB V PENUTUP......................................................................................... 9
5.1 Kesimpulan................................................................................................ 9
5.2 Saran.......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
Tanaman sirsak memiliki nama spesies
Annona muricata linn., merupakan salah satu tanaman dari kelas Dicotyledonae,
keluarga Annonaceae, dan genus Annona. Sirsak merupakan tanaman tahunan yang
dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun jika kondisi air tanah terpenuhi
selama pertumbuhannya. Tanaman ini berasal dari daerah tropis di benua Amerika,
yaitu hutan Amazon (Amerika Selatan), Karibia, dan Amerika Tengah. Sebagai
tanaman pekarangan komoditas ini masih terbuka cukup lebar untuk dikembangkan.
Salah satu faktor yang menjadi kendala dalam pengembangan sirsak ini adalah
terbatasnya informasi dan penerapan teknologi budidaya termasuk pemeliharaan
tanaman (penyulaman, pengairan, pemupukan, pemangkasan dan sanitasi kebun) yang
tepat, sehingga tidak mengherankan apabila produksi dan kualitas buah yang
dihasilkan masih rendah dan belum sesuai dengan yang diharapkan.
Pohon Sirsak mempunyai percabangan
batang yang rendah. Tinggi pohonnya antara 3 sampai 8 meter. Daunnya memanjang
dengan bentuk lanset atau bulat telur terbalik. Bunganya berdiri sendiri
berhadapan dengan daun. Bentuk bunga seperti kerucut. Warnanya kuning muda.
Dasar bunga cekung, benang sarinya cukup banyak, begitu pula bakal buahnya.
Menanam tanaman Sirsak dengan mempergunakan bijinya. Dapat juga dengan cara
tempelan atau okulasi. Musim berbuah adalah pada bulan Januari dan Februari
setiap tahunnya. Satu bulan sebelum penanaman lubangnya sudah harus
dipersiapkan. Persiapan dilakukan dengan jarak 6 meter.
Perbanyakan
secara vegetatif memiliki keuntungan, yakni menghasilkan populasi yang lebih
seragam dalam waktu relatif singkat, memiliki sifat yang sama dengan induknya
dan merupakan gabungan yang diinginkan serta berproduksi lebih cepat.
Grafting
merupakan cara perbanyakan vegetatif yang memerlukan penanganan hati-hati.salah
satu penyebab atau faktor kegagalan dalam grafting adalah faktor lingkungan,
faktor tanaman dan faktor pelaksanaan.
Berdasarkan
uraian diatas maka perlu di perhatikan untuk melakukan grafting tanaman sirsak
secara vegetatif dengan melihat pelaksanaan yang paling sesuai untuk mencapai
keberhasilan grafting.
1.
Apa yang dimaksud dengan penyambungan(grafting)?
2.
Bagaimana cara penyambungan pada tanaman sirsak(grafting)?
3.
Apa manfaat penyambungan(grafting)?
1.
Untuk mengetahui penyambungan (grafting).
2.
Untuk mengetahui cara penyambungan pada tanaman sirsak (grafting).
3.
Untuk mengetahui manfaat penyambungan (grafting).
BAB II
Pembiakan vegetatif adalah
suatu metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian tanaman itu sendiri
(bagian-bagian vegetatif yakni akar, batang dan daun) tanpa melibatkan proses
pembuahan sehingga sifat tanaman induk dapat dipertahankan dan diturunkan ke
tanaman anakan (Hartman dan Kester 1983). Salah satu teknik pembiakan vegetatif
adalah grafting, yaitu suatu
seni menyambung bagian dari satu tanaman (sepotong pucuk) ke bagian tanaman
lain (rootstock) sedemikian
rupa sehingga tercapai persenyawaan dan kombinasi ini terus tumbuh membentuk
tanaman baru . Pembiakan vegetatif dengan grafting memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan
pembiakan generatif. Salah satu keuntungan dari grafting ialah banyak digunakan untuk produksi bibit yang akan
ditanam di kebun benih dan bermanfaat untuk penyelamatan kandungan genetik
tanaman. (Sukendro, 2007)
Menyambung atau enten, yang
telah di kenal dan dipraktikan sejak beberapa abad, adalah suatu cara
menyambung potongan suatu tanaman pada batang yang telah berakar dari suatu
tanaman lain. Beberapa cara pembiakan aseksual lain, pada potongan yang
disambungkan tidak terjadi regenerasi organ-organ baru tetapi merupakan suatu
kesatuan dengan batang yang berakar tadi. Potongan-potongan yang disambungkan
disebut tanaman atas, atau
tunas okulasi. Seluruh bagian atas dari tanaman bawah dibuang dan digantikan
dengan tunas okulasi atau tanaman bawah.
Sambung pucuk adalah teknik
perbanyakan tanaman dengan menggabungkan batang bawah dari pohon induk
terseleksi dan adaptif di daerah setempat dengan batang atas darivarietas
unggul hasil penelitian yang berproduksi tinggi. Keberhasilan penelitian
sambung pucuk telah banyak dilaporkan.
(Saefudin, 2009)
Dalam menyambung, perlu diperhatikan
bahwa daerah kambium tanaman bawah letaknya harus sangat dekat dengan kambium
tanaman atas. Atau juga dapat di artikan sebagai kambium antar kedua sambungan
antara tanaman atas dan tanaman bawah menempel satu sama lain, akan tetapi
dalam praktiknya hal ini jarang sekali terjadi. Baik tanaman bawah maupun
tanaman atas membentuk kakus. Jaringan kakus dari kedua tanaman tersebut akan
bertemu, bersatu dan membentuk kambium baru dengan jalan mempersatukan antar
kedua kambium, yaitu kambium dari tanaman bawah dan kambium dari tanaman atas.
Dari sumberkambium tersebut maka
akan menghasilkan bahan makanan, air, dan mineral secara kontinyu antara
tanaman bawah dan tanaman atas yaitu tanpa gangguan. (Anonim,1991)
Pada tanaman buah-buahan, pembiakan
vegetatif adalah cara yang tepat untuk memperoleh bibit bermutu, khususnya
sambung pucuk (grafting). Adapun kelebihan bibit dari hasil perbanyakan
vegetatif dibanding cara generatif (biji) adalah : (1) umur berbuah lebih
cepat. (2) Aroma dan cita rasa buah tidak menyimpang dari sifat induknya. (3)
diperoleh individu baru dengan sifat unggul lebih banyak, misalnya batang bawah
(rootstock) yang unggul perakarannya disambung dengan batang atas
(entris, scion) yang unggul produksi buahnya dan bahkan dapat
divariasikan. (Mahfudz dkk., 2001)
Kedudukan tanaman sirsak dalam
sistematis tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class
:
Dicotyledonae
Ordo
:
Polycarpiceae
Famili
: Annonaceae
Genus
: Annona
Species : Anona
muricata Linn
Secara umum
tanaman sirsak dapat tumbuh pada semua jenis tanah, terutama di tanah berpasir,
dan lempung berpasir, berstruktur gembur dan berdrainase baik. Derajat keasaman
tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman sekitar 5,5-6,7. Ketinggian tempat
yang ideal untuk budidaya tanaman ini antara 200–1000 m dpl (Muktiani, 2012).
Tanaman sirsak agar tumbuh optimal menghendaki curah
hujan 1.250-2.500 mm per tahun. Suhu udara terbaik untuk daerah tropis seperti
Indonesia adalah antara 23-33 derajat C. Toleran suhu udara untuk tetap tumbuh
adalah 10-30 derajat C. Pertumbuhan dan pembungaannya sangat terhambat oleh
turunnya udara dingin, Musim kering dapat mendorong luruhnya daun dan
menyelaraskan pertumbuhan memanjang dan pembungaan dalam batas-batas tertentu
(Muktiani, 2012).
2.3 Penyambungan ( grafting)
Beberapa faktor yang sangat
mempengaruhi keberhasilan dalam memproduksi bibit dengan metode grafting yaitu
(1) faktor tanaman (genetik, kondisi tumbuh,
panjang entris).
(2) faktor lingkungan (ketajaman/kesterilan
alat, kondisi cuaca, waktu pelaksanaan grafting (pagi, siang, sore hari), dan
(3) faktor keterampilan orang yang melakukan grafting (Tirtawinata, 2003; Tambing,
2004).
Panjang
entris berkaitan dengan kecukupan cadangan makanan/energi untuk pemulihan
sel-sel yang rusak akibat pelukaan, makin panjang entris diharafkan makin
banyak pula cadangan energinya. Sedang kondisi cuaca atau waktu pelaksanaan grafting berkaitan dengan tingginya
laju 297 (Tambing, 2008).
Menyambung yang paling berhasil diperoleh jika dilakukan antara dua tanaman yang berkerabat
dekat, biasata antar satu spesies. Bagaimanapun juga, bahkan yang hubungan
kekeluargaannya dekat, sering kali tidak berhasil menyatu dan sambungan tidak
berlangsung. Sekalipun demikian, menyambunga antar spesies yang berbeda dalam
satu famili tidak jarang dilakukan, seperti pada tanaman tomat yang disambung
pada takokak. Sebagai contoh, tomat pada kentang, salada dan kol; menyambung
antar famili yang berbeda juga pernah berhasil. (Rahardja,
2003)
BAB III
Pelaksanaan praktek berlangsung pada
tanggal 2 mei s/d 23 Mei 2016 jam 01.00 sampai selesai. Ini dilaksanakan di Fakultas FKIP Prodi Biologi Universitas
Simalungun.
Alat:
1. Cutter/silet
2. Plastik
pengikat/pembungkus es batu
3.
Gunting pangkas
Bahan:
1.
Sirsak (Annona muricata Linn)
Disiapkan bahan
tanam yang akan digunakan sebagai batang bawah dan batang atas serta alat yang
akan digunakan. Memilih batang
atas sebesar batang bawah, batang atas
daunnya dibuang dan batang bawah daunnya
tidak dibuang dengan menyisakan 2
daun lebih.
Memotong batang bawah
3-5 cm diatas leher bonggol, kemudian membuatan sayatan celah berbentuk V ke
arah bawah sepanjang 1-1,5 cm, memotong dan menyayat batang
atas berbentuk baji (lancip) sepanjang 1-1,5 cm. Menyisipkan batang atas (entris) ke dalam
celah batang bawah.
Membalut sambungan dengan plastik
mulai dari bawah ke atas. Sungkup dengan kantong
plastik bening/ plastik es dan letakkan di tempat teduh sekitar
3 minggu. Sambungan
yang tumbuh akan muncul daun/tunas
baru.
BAB IV
Tabel Hasil Pengamatan Sambung (Grafting) V
SIRSAK
|
PERCOBAAN
|
PERUBAHAN
|
|
Batang Bawah
|
Batang Atas
|
||
1
|
SEBELUM
|
Normal
|
Normal
|
SESUDAH
|
Mati
|
Busuk/kering
|
|
2
|
SEBELUM
|
Normal
|
Normal
|
SESUDAH
|
Hidup
|
Tumbuh tunas
|
5.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah
dilakukan pada 2 bibit sirsak didapatkan adanya perubahan pada semua batang bawah sebelum dilakukan
penyambungan normal (hidup) dan sesudah penyambungan semua batang bawah mati.
Hasil dari perubahan semua batang atas (entris) sebelum penyambungan normal (hidup) dan setelah penyambungan
semuanya busuk/kering.
Sambungan
dapat di pastikan hidup atau mati apabila pucuk sambungan masih hijau berarti sambungan berhasil tapi bila pucuk berwarna coklat
berarti sambungan gagal. Apabila pucuk sudah mengeluarkan daun, sungkupan dapat di buka.
BAB V
Dari kegiatan praktek yang
dilaksanakan di Universitas Simalungun. Saya dapat
mengambil kesimpulan antara lain: Praktek yang
dilaksanakan dapat menambah pengetahuan mahasiswsa dalam melakukan wirausaha
pertanian. Perbanyakan
secara vegetatif memiliki keuntungan, yakni menghasilkan populasi yang lebih
seragam dalam waktu relatif singkat, memiliki sifat yang sama dengan
induknya dan berproduksi lebih cepat. Grafting
merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif yang memerlukan alat
yang sederhana dalam waktu relatif singkat. Buah sirsak banyak dibudidayakan, dan di minati orang karena kandungan
gizinya. Dengan
melihat analisa tanaman sirsak yang di perbanyak secara vegetatif maka di
nyatakan layak di usahakan.
5.2 Saran
Adapun dalam pelaksanaan praktek ini
terdapat beberapa hal yang perlu dilaksanakan, yaitu: Semoga kegiatan praktek
banyak memberikan pengalaman dan keterampilan bagi mahasiswa, baik di dunia
usaha maupun di dunia industri.
Selama kuliah masih berdiri mantapkan mutu perkuliahan
dan memperbanyak bahan praktikum agar apa yang di dapat tidak segan dan tidak
tanggung untuk di terapkan di tengah-tengah masyarakat. Bila melakukan suatu
pekerjaan harus di teliti dan di amati terlebih dahulu agar dapat di mengerti
dan di pahami sehingga hasil yang di peroleh lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
------. 2011. PerbaikanMutu
Buah Sirsak. http://balitbu.litbang.deptan.go.id/ind/. Diakses Tanggal 8 November 2011.
Anne. 2010. Sara Menanam dan
Pemeliharaan Pohon Sirsak. http://anneahira.com. Diakses pada tanggal 2 November
2011
Zuhud, Evrizal A.M,. 2011. Bukti
Kedahsyatan Sirsak Menumpas Kanker. Yunita Indah. Cet-1. Jakarta. Agromedia
Pustaka.
Dokumentasi
![]() |
|
|||
Memilih batang bawah yang
diameter
disesuaikan dengan besarnya batang atas |
Batang atas panjang 20-25 cm yang daunnya di gunting
|
|
||
![]() |
|
|
||
Batang bawah
dipotong setinggi 20-25 cm di atas permukaan tanah. |
Batang bawah
dibelah membujur sedalam 2-2,5 cm |
|
||
![]()
Kedua pangkal entres disayat sepanjang 2-2.5 cm hinggamenyerupai huruf
“ V “ atau baji.
|
![]() |
|||
![]() |
![]() |
|||
Sungkup dengan kantong plastik
bening/ plastik es kemudian ditempatkan di bawah naungan agar terlindung dari
panasnya sinar matahari.
|
Setelah sambungan umur 2-3
minggu, biasanya sambungan bertunas dan sungkup plastiknya dibuka
|
|||